UPT ULD KOTA YOGYAKARTA MENYELENGGARAKAN WORKSHOP ADAPTASI KURIKULUM UNTUK GPK DAN GURU SD SE KOTA YOGYAKARTA

Kurikulum terbaik bagi pesrta didik adalah yang sesuai dengan potensi peserta didik yang bersangkutan. Dilain pihak saat ini Kemendiknas menyediakan kurikulum 13 bagi semua sekolah yang dijadikan acuan semua sekolah dalam mendidik anak anak. Kurikulum 13 bagi peserta didik dengan kategori normal  akan dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta didik tidak mengalami hambatan dalam mempelajarinya. Dilain pihak relitas saat ini semua sekolah diwajibkan menjadi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) yang wajib menerima beragam anak dengan beragam potensi pula. Mengantisipasi ketidak sesuaian kurikulum yang ada dengan kondisi potensi Peserta didik ini, UPT ULD bekerjasama dengan PKPT UST-UNY menyelenggarakan Workshop Adaptasi Kurikulum bagi Guru Pendamping Khusus (GPK) dan Guru Kelas 3 SD se Kota Yogyakarta.

Workshop adaptasi kurikulum bertujuan melatih para GPK dan Guru Kelas agar mampu menyusun Kurikulum yang lebih sesuai dengan potensi Peserta didik. Sehingga Adaptasi Kurikulum ini akan menyesuaikan menjadi kurikulum 13 plus bagi peserta didik yang potensinya di atas rata rata, sedangkan menjadikurikulum 13mius bagi Peserta didik yang potensinya di bawah rata rata. Adapun kompetensi yang harus dikuasai oleh GPK maupun Guru Kelas untuk dapat menerapkan Adaptasi Kurikulum  , Pertama : melakukan tes kesiapan belajar, Kedua : melakukan tes minat , ketiga : melakukan tes modalitas dan gaya belajar. Ketiga tes  tersebut merupakan asesmen tes yang harus dilakukan  dan instrumennya tersedia dan dilatihkan dalam workshop . Setelah asesmen awal dengan instrumen tersebut dilakukan maka akan diperoleh skor yang dapat dikelompokan menjadi indikator Grading Inklusi.

Peserta didik yangmemperoleh skor pre asesmen  tertentu, akan memiliki grading / level sebagai berikut :

SKOR

LEVEL

 

Kurang dari 50

Frustrasion Level / tingkat frustrasi

60 – 79

Instruction Level / tingkat pemberian perintah

80 - 100

Independent Level / tingkat mandiri

 

Setelah dari asesmen yang dilakukan secara kalsikan di atas dilaksanakan dan sudah dapat ditemukan gradasinya, maka Guru / GPk melanjutkan dengan melakukan asesmen secara individual untuk menemukan fokus kesulitan belajar anak secara spesifik.

Langkah berikutnya setelah secara spesifik hambatan belajar peserta didik ditemukan maka ditentukan intervensi / tindaklanjut adaptasi kurikulum. Bagi yang berada pada level frustrasion dia membutuhkan modifikasi kurikulum  dengan cara menyesuaikan / merubah subtansi kurikulum , bagi yang level independent yang ternyata kecerdasannya di atas rata rata perlu modifikasi kurikulum (penerapan kurtilas plus). Sedangkan yang berada pada level instruction danindependent dengankemapuan kecerdasan rata rata maka perlu akomodasi kurikulum, artinya strategi pembelajaran yang menyesuaikan dengangaya belajar peserta didik, tanpa ada perubahan subtansi kurikulum.

Workshop Adaptasi Kurikulum yang dilaksanakan secara dari pada tanggal 8,9,10 Nopember 2021 ini diampu oleh para Narasumber Prof. Asri C Budiningsih dan Dr, Mumpuniarti, M Si dari UNY, serta Dinar Westri Andini , M Pd dan Ayu Rahayu, M Pd dari UST Taman Siswa. Adaptasi Kurikulum ini merupakan implementasi hasil Pelitian Kerjasama Perguruan Tinggi (PKPT) Universitas Negeri Yogyakarta da Universitas sarjana Wiyata taman Siswa Yogyakarta, dengan Tim Peneliti  Prof. Asri C. Budiningsih ,dkk yang saat ini menjadi Tim Narasumber.

(*Drs. Aris Widodo, M Pd Kepala UPT Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dan Resource Centre Disdikpora Kota Yogyakarta).