Sosialisasi Budaya SATRIYA - ASN BerAKHLAK

Yogyakarta - Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta bertindak sebagai pembina apel di halaman Dinas Dikpora Kota Yogyakarta kamis 25 Agustus  berkesempatan menyampaikan amanatnya berkaitan dengan telah ditetapkannya Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 19 Tahun 2022 tentang Budaya Pemerintahan, bahwa Budaya Pemerintahan SATRIYA merupakan nilai organisasi berdasarkan kearifan lokal dan telah diselaraskan dengan Core Values ASN/nilai dasar ASN BerAKHLAK.

 

"Semua pegawai harus memahami dan mengetahui nilai-nilai dari filosofi Nilai Budaya Pemerintahan SATRIYA dan Nilai Dasar ASN BerAKHLAK diharapkan dapat meningkatkan kinerja setiap aparatur di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta." papar Tyasning Handayani Shanti.

 

Budaya Pemerintahan SATRIYA adalah merupakan nilai-nilai yang terkandung di dalam filsofi Hamemayu Hayuning BawanaSATRIYA  memiliki dua makna.

  1. Pertama, SATRIYA dimaknai sebagai watak ksatria. Watak ksatria adalah sikap memegang teguh ajaran moral : sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati, dan bertanggung jawab). Semangat dimaksud adalah golong gilig yang artinya semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. Sifat atau watak inilah yang harus menjiwai seorang aparatur dalam menjalankan tugasnya.
  2. KeduaSATRIYA sebagai  singkatan dari : Selaras, Akal budi Luhur-jatidiri, Teladan-keteladanan, Rela Melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri, dan Ahli-profesional.  Masing-masing merupakan butir-butir dari falsafah Hamemayu Hayuning Bawana yang memiliki makna dan pengertian luhur yang selanjutnya dijabarkan dalam indikator-indikator perilaku sebagaimana uraian berikut.

Selaras artinya  dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan,  alam dan sesama manusia. Kata kuncinya adalah selaras.

Indikator perilaku :

  1. Taqwa, taat dan patuh pada nilai-nilai ajaran agama.
  2. Mencintai lingkungan hidup dengan peduli dan menjaga  lingkungan alam sekitar.
  3. Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan kerja dan lingkungan hidup.
  4. Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, rekan kerja dan masyarakat.

Akal budi luhur-jatidiri artinya keluhuran jatidiri seseorang merupakan pengejawantahan perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.

Indikator perilaku:

  1. Sadar akan rasa benar dan salah.
  2. Menjunjung tinggi integritas (jujur dan dapat dipercaya).
  3. Taat terhadap norma agama  dan hukum.
  4. Menjunjung tinggi etika.
  5. Berkomunikasi dengan santun dan bersedia menerima masukan.
  6. Adaptif  terhadap perubahan.

Teladan–keteladanan artinya dapat dijadikan anutan/sebagai teladan/contoh oleh lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.

Indikator perilaku:

  1. Menjadi teladan dalam perilaku.
  2. Menjalankan perannya secara adil dan arif bijaksana.
  3. Menjadi pendorong kemajuan.

Rela Melayani artinya  memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat.

Indikator perilaku:

  1. Menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
  2. Mengantisipasi kebutuhan masyarakat.
  3. Membangun kerjasama yang produktif.

 

Inovatif artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah pembaharuan.

Indikator perilaku:

  1. Berkemauan keras untuk mencari dan menciptakan sesuatu yang baru menuju kemajuan;
  2. Senantiasa belajar, baik secara individual maupun berkelompok untuk memperoleh materi pembaharuan;
  3. Tidak bersikap egois dan tetap menjunjung tinggi etika;

Yakin dan percaya diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Kata Kuncinya adalah kemajuan dan manfaat.

Indikator perilaku:

  1. Selalu mengasah ketajaman rasa untuk memilih dan memilah jenis tugas dan pekerjaan yang diyakini akan membawa manfaat dan kemajuan yang positif.
  2. Menjunjung tinggi azas kejujuran sebagai modal utama keyakinan dan percaya diri dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
  3. Memegang teguh ajaran falsafah : sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati, dan bertanggung jawab).

Ahli – profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaanya. Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen dan prestasi.

Indikator perilaku:

  1. Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
  2. Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya.
  3. Dengan keahlian dan kecerdasan yang dimiliki selalu ingin mencapai yang terbaik
  4. Disiplin yang didasari ketulusan dan keikhlasan.
  5. Cermat, tepat dan cepat.
  6. Bertindak secara efektif dan efisien.
  7. Mempunyai kreativitas dalam bekerja.
  8. Bekerja mandiri dalam kebersamaan.
  9. Berfikir jauh ke depan dengan melihat peluang inovasi.

Perlunya internalisasi nilai budaya pemerintahan dan Nilai Dasar ASN BerAKHLAK untuk meningkatkan kinerja agar lebih disiplin, taat aturan dan berkompetensi tinggi agar dalam melayani masyarakat lebih baik.(Ars)