ULD Berencana Siapkan Layanan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus
Yogyakarta – UPT Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Center akan menyiapkan layanan terapi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kepala ULD Drs. Aris Widodo, M.Pd., mengatakan terapi ABK ini dibutuhkan untuk melengkapi layanan yang ada di ULD.
“Sehingga nanti layanan di ULD tidak hanya asesmen, tapi termasuk terapi,” ucap Aris di kantor ULD, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Selasa, 20 September 2022.
Aris menuturkan ULD akan menyiapkan kebutuhan alat-alat terapi sebagai langkah pertama perencanaan layanan ini. Menurut dia, pengadaan alat-alat terapi ini akan menyesuaikan dengan kebutuhan seperti anak dengan spektrum autisme (ASD), gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas (ADHD), dan lain sebagainya.
“Nanti untuk terapi apa dan butuh alat apa, akan kami siapkan. Perkiraan dalam dua tahun ini sudah terealisasi,” kata Aris.
Menurut Aris, ULD akan menyiapkan terapis setelah kebutuhan alat-alat terapi terpepenuhi. Rencananya, ULD akan mengusulkan satu orang terapis untuk memulai layanan ini. “Nanti lihat perkembangannya, kalau memang permintaan terapi bertambah ya bisa kami rekrut lagi,” tutur dia.
Aris menuturkan layanan terapi akan menjadi pelengkap layanan yang telah ada di ULD. Saat ini, fokus utama ULD ada di layanan asesmen. ULD memang tengah melengkapi kebutuhan layanan asesmen salah satunya stok alat tes psikologis untuk ABK. “Setelah alat tes psikologi lengkap, kami mulai akan menyiapkan alat-alat untuk terapi ini,” ucap dia.
Saat ini, ULD memiliki tiga jenis layanan disabilitas dalam bidang pendidikan. Pertama, asesmen siswa, yaitu tes psikologis kemampuan ABK maupun diduga ABK untuk mengetahui batas, potensi, tingkat kebutuhan, serta sekolah yang cocok bagi mereka. Kedua, konsultasi psikologi terkait ABK, pola pengasuhan ABK, serta konsultasi Hasil Pemeriksaan Psikologi (HPP) anak dengan para psikolog ULD. Ketiga, yakni konsultasi dan workshop pendidikan inklusi yang mana terkait penyelenggaraan pendidikan inklusi di Kota Yogyakarta.
Syafiul Hadi