ULD: Program Kerja 2023 Akan Lebih Mengakomodir Kebutuhan Sekolah
Yogyakarta – UPT Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Center menggelar rapat koordinasi bersama perwakilan Kepala Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta. Rapat ini digelar pada Jumat, 9 Desember 2022 di Runag Truntum dan Bribil, Dindikpora.
Kepala ULD Drs. Aris Widodo, M.Pd mengatakan rapat pada Jumat pekan lalu itu salah satunya bertujuan sebagai laporan kerja tahun 2022. “Kami melakukan koordinasi dan mengevaluasi kegiatan selama satu tahun dan meminta masukan dari semua,” kata Aris di Kantor ULD, Senin, 12 Desember 2022.
Aris mengatakan rapat koordinasi dengan perwakilan kepala SPPI ini sangat dibutuhkan. Sebab, masukan dari kepala SPPI akan menentukan program kerja ULD tahun mendatang. “Sehingga nanti program kami tahun 2023 sesuai dengan kebutuhan sekolah dan mereka dapat kami fasilitasi dengan efektif serta efisien,” ucap Aris.
Menurut Aris, salah satu program kerja ULD yang akan ditingkatkan adalah terkait penguatan Kurikulum Merdeka untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Penguatan ini akan berbentuk seminar adaptasi kurikulum yang akan diberikan ke pengawas dan sekolah-sekolah.
“Nanti akan ada empat kali workshop. Porsi pertama untuk para pengawas sekolah karena mereka nanti akan membantu ULD menyosialisasikan ke sekolah-sekolah juga,” tutur Aris.
Di sisi lain, Aris mengatakan juga akan memperbanyak Wokrshop SPPI pada tahun 2023. Dia menuturkan akan ada 15 Workshop SPPI untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan. “Dan ini lebih banyak daripada tahun 2022 yang hanya 10 kali kami laksanakan,” kata Aris.
Di sisi lain, Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, S.E., M.Si., mengatakan pelaksanaan pendidikan inklusi untuk ABK juga harus gencar dilakukan. Hal ini, kata Budi, adalah komitmen Dindikpora untuk membantu anak-anak di Kota Yogyakarta.
“Mari kita bersama menyelesaikan dan membantu pendidikan untuk ABK ini. Tentu hal ini juga jadi tantangan bersama,” tutur Budi.
Syafiul Hadi