ULD: 137 Anak Berkebutuhan Khusus Diterima dalam PPDB SMP Jalur Afirmasi Disabilitas
Yogyakarta - UPT Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Center merilis hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Afirmasi Disabilitas 2023 pada tingkat SMP. Kepala ULD Drs. Aris Widodo, M.Pd., menyebutkan dari hasil seleksi keseluruhan, terdapat 137 anak berkebutuhan khusus lolos dalam penerimaan siswa baru di Kota Yogyakarta.
"137 peserta didik dari 138 pendaftar diterima di SMP negeri. Bertambah 11 siswa dari tahun lalu yang berjumlah 126 pada PPDB Afirmasi Disabilitas," tutur Aris di kantor ULD, Mergangsan, Yogyakarta, Senin, 19 Juni 2023.
PPDB Jalur Afirmasi Disabilitas 2023 tingkat SMP dibuka pada 13-15 Juni lalu. Pada proses pendaftaran ini, peserta datang langsung ke ULD untuk diseleksi dan verifikasi dengan memperhatikan jenis disabilitas calon peserta didik, lokasi calon peserta didik, serta potensi sekolah yang akan dituju.
Aris menuturkan 137 peserta didik yang diterima berasal dari 138 jumlah pendaftar. Dia mengatakan ada satu calon siswa yang gugur karena tidak memenuhi syarat terkait domisili.
"Ditolak karena alamat di Kartu Keluarga (KK) berasal dari luar Kota Yogyakarta," ucap Aris.
Aris mengatakan pada tahun ini, sebaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) yang diterima di SMP negeri di Kota Yogyakarta juga merata. Pada tahun 2022, ada beberapa sekolah yang tidak mendapatkan PDBK melalui jalur PPDB Afirmasi Disabilitas.
"16 SMP negeri semua mendapat kiriman ABK. Jadi sudah lebih merata," kata Aris.
Menurut Aris, hal selanjutnya yang harus dipikirkan adalah bagaimana menyiapkan sekolah-sekolah agar dapat optimal dalam melayani ABK. Dia mengatakan ULD akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah tersebut khususnya sekolah yang memiliki branding prestasi.
"SMPN 8 dan SMPN 5 terutama perlu kami koordinasikan, kami siapkan, untuk menerima anak-anak yang levelnya itu di bawah rata-rata. Biasanya kan di atas rata rata di sana," tutur Aris.
Aris juga memastikan peserta didik yang telah lolos dalam PPDB Jalur Afirmasi Disabilitas akan dilayani serta dikelola dengan baik dan sesuai potensi masing-masing siswa. Menurut dia, hasil asesmen yang menjadi bekal dalam PPDB Jalur Afirmasi Disabilitas dapat digunakan sebaik mungkin untuk mendidik siswa.
"Para siswa itu akan berkembang sesuai dengan potensi dan ritmenya masing masing. Jadi tidak perlu membandingkan satu anak dengan anak yang lain. Kalau membandingkan pun ya anak itu dengan progresnya sendiri," ucap Aris.
Di sisi lain, Aris menuturkan bahwa ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam PPDB Jalur Afirmasi Disabilitas tahun ini. Dari sisi kelebihan, kata Aris, ada peningkatan pada jumlah pendaftar dan peserta didik yang diterima. Peningkatan animo ini salah satunya berkat sosialisasi yang baik serta peran Guru Pendamping Khusus (GPK) yang ada di sekolah-sekolah.
"Karena kebanyakan GPK ada di SD dan ketika siswa dan orang tua mendaftar itu pasti didampingi GPK. Artinya peran mereka sudah cukup tinggi," ucap Aris.
Adapun, pada sisi kelemahan, ada pada level persiapan PPDB. Menurut Aris, ULD sebagai ujung tombak PPDB Jalur Afirmasi Disabilitas harus lebih dilibatkan dalam perencanaan.
"Sehingga ada beberapa hal yang krusial, terjadi perbedaan persepsi di masyarakat karena terkait masalah sosialisasi dan pemahaman tentang persyaratan," tutur Aris.
Syafiul Hadi