Pelatihan Kewirausahaan Implementasi Program Kampung KORPRI Bhakti Pengemban Praja Karangkajen, Brontokusuman di SKB Kota Yogyakarta

SKB Kota Yogyakarta – 17 s.d.19 September 2024 mengadakan Pelatihan Kewirausahaan yang terdiri dari 2 (dua) jenis pelatihan, yaitu Pelatihan Tata Boga dan Pelatihan Tata Busana. Kegiatan ini menjadi salah satu program Kampung Bhakti Pengemban Praja yang merupakan salah satu gagasan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan visi Meneguhkan/Mewujudkan Kampung Karangkajen sebagai Kampung yang Religius, Cerdas, dan Sejahtera dengan dilandasi Semangat Perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Program ini mempunyai 6 sasaran, yaitu :

  1. Meningkatnya religiusitas masyarakat Kampung Karangkajen
  2. Meningkatnya pengembangan ekonomi Kampung Karangkajen
  3. Meningkatnya literasi warga Kampung Karangkajen sebagai kampung cerdas
  4. Meningkatnya pengembangan sosial budaya Kampung Karangkajen melalui internalisasi nilai-nilai perjuangan KH. Ahmad Dahlan
  5. Meningkatnya tata kelola dan sinergi kelembagaan masyarakat melalui integrasi KORPRI
  6. Meningkatnya kehandalan infrastruktur dan kualitas lingkungan hidup Kampung Karangkajen

Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran yang ke 2 (dua), yakni Meningkatnya pengembangan ekonomi Kampung Karangkajen dengan indikator meningkatnya start up usaha home industry, melalui SKB Kota Yogyakarta, diadakanlah Pelatihan Kewirausahaan Tata Boga dan Tata Busana untuk mendukung pertumbuhan rintisan wirausaha baru untuk meningkatkan jumlah usaha dan mendukung penciptaan lapangan pekerjaan di kalangan masyarakat Kota Yogyakarta.

Pelatihan diadakan selama 3 (tiga) hari yang dibuka secara resmi oleh Kepala SKB Kota Yogyakarta dan perwakilan Kelurahan Brontokusuman dilanjutkan dengan penjelasan teknis pelatihan kepada peserta dan pemberian materi teori oleh instruktur. Kegiatan lebih menekankan praktik untuk masing-masing pelitahan. Pelatihan Tata Boga menekankan kepada peserta dengan praktik membuat sempol, sementara pelatihan Tata Busana menekankan praktik pembuatan kalung dari bahan perca.

 

Pada praktik hari terakhir, peserta pelatihan Tata Boga membuat donat dan roti manis, sementara itu untuk Tata Busana membuat tas reversible (bisa bolak-balik). Setelah praktik selesai, acara dilanjutkan dengan penutupan dan berfoto bersama. Peserta pelatihan sangat antusias dan sangat senang dengan diadakannya pelatihan ini, disamping bisa menambah skill dan kemampuan, kegiatan pelatihan ini juga dapat menjadi bekal bagi mereka yang akan mulai berwirausaha.